Setiap manusia pasti punya keahlian, ini terlihat secara fitrah manusia. Bentuk keahlian bagi manusia, seperti bisa mendengar. Orang yang mendengar, jika ingin menyampaikan sesuatu pasti bisa berbicara. Jadi manusia punya ahli dalam berbicara. Selain itu, saat manusia menempuh jalan hidup, pasti akan membaca. Kata membaca bisa berupa melihat lingkungan disekitarnya, dan aktivitas membaca buku. Dalam sebuah pepatah, buku adalah jendela dunia. Lalu, ada keahlian yang "spesial" bagi manusia, jika ia mau menulis apa saja dalam hidupnya, menjadi buku.
Menulis itu perkara yang utama, maka kita harus selalu semangat. Biasanya, orang merasa enggan untuk menulis pemikirannya karena merasa takut jika tulisannya jelek. Takut jika tulisannya terlihat akan di tertawakan oleh pembaca. Atau, ingin menuliskan ide ia merasa tidak seperti penulis hebat yang ia idolakan. Senada dengan rasa takut jika ia menulis menganggap tulisannya tidak sesuai dengan teori penulisan. Hal yang umum, tidak mau menulis karena belum ide yang akan ditulis.
Berkaitan dengan masalah ini, kita perlu sebuah motivasi untuk semangat untuk menulis. Lalu, kita selalu siap menjadikan setiap "serpihan tulisan" menjadi sebuah buku. Untuk mewujudkan semua tulisan menjadi buku, kita bisa lakukan dengan mengikuti kegiatan belajar menulis dalam KBMN Gelombang 30 malam ini, tanggal 29 November 2023. Termasuk pertemuan ke-20.
Kegiatan belajar menulis malam ini, termasuk penting lagi bermanfaat bagi penulis pemula. Sebab, kegiatan ini merupakan motivasi agar kita siap untuk menulis hingga menjadikan sebuah buku. Bagaimana caranya? Kita belajar langsung bersama Bapak Dail Ma'ruf, M.Pd. Beliau berasal dari Serang Banten yang sering disapa dengan nama pena Dail atau Damar. Selain itu, beliau menulis 1 buku solo dan 40 buku antologi. Ternyata, beliau juga pernah belajar menulis dibawah bimbingan Om Jay pada gelombang ke-26 (Mei-Juli 2022). Untuk belajar ini, dipandu bersama Bapak Sim Chung Wei yang sering di sebut dalam belajar menulis dengan nama panggil Koko Sim. Saat ini beliau mengajar di SD Saint Peter School, Jakarta Utara.
Orang akan semangat menulis, jika punya niat untuk menjadi penulis. Jadi penulis juga perlu selalu ingat sebuah motivasi dari dirinya. Seperti seseorang yang ingin menjadi pelaku sejarah peradaban, cara praktis yang bisa dilakukan adalah melalui menuliskan pemikirannya, jadi sebuah buku. Buku termasuk 'sahabat yang baik.' Dalam sebuah sejarah, manusia ditemukan melalui tulisan. Jadi, siapa pun yang ingin masuk hidup dalam sebuah peradaban, saat kita memulai untuk menulis setiap hari. Ini sekilas pengantar dalam kegiatan belajar dari Bapak Dail.
Agar kita bisa menjaga kontinu dalam menulis, Bapak Dail memberi 5 resep sebuah motivasi. Pertama, berdasar agama Islam, Tuhan menurunkan wahyu pertamana sebuah perintah untuk membaca. "Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah dan Tuhanmu maha mulia, yang mengajarkan manusia dengan perantara qolam (tulisan)." Berdasarkan ini, maka jika kita ingin maju sesuai firman-Nya, yang perlu kita lakukan adalah dua perkara, yaitu membaca dan menulis.
Kedua, dalam sebuah literatur kita memahami bahwa buku termasuk gudangnya ilmu. Membaca adalah pintunya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan atau wawasan. Maka agar memperoleh khazanah wawasan pengetahuan, kita harus membaca. Selain itu, agar setiap yang kita baca bisa mengikat dan bermakna dalam hidup, kita perlu menuliskan intisari dari pengetahuan tersebut.
Ketiga, dengan menulis akan beruntung, bisa menyimpan semua informasi atau ilmu yang kita serap. Hal ini, sesuai dengan pengalaman Bapak Dail Ma'ruf. Beliau dari SD sampai SMA sering mendapat peringkat, tidak lebih dari 3 besar. Rahasianya beliau sering membuat ringkasan atau rangkuman dari buku paket dengan bahasa sendiri. Bahkan kagitaan seperti itu ia lakukan terjun di kampus, meraih jenjang S1 dan S2.
Keempat, menulis membawa sebuah keajaiban. Ini sesuai pesan dari Om Jay selaku pembimbing dalam menulis setiap hari. Bentuk keajaiban ini terlihat saat beliau belajar bersama Om Jay di KBMN. Menjadi tim terpercaya dari 250 anggota KBMN 20 hanya 3 yang diijinkan bergabun TSO. Mendapat undangan untuk membimbing menulis artikel di Banten dan Jakarta. Dan menjadi editor naskah yang akan di cetak oleh sebuah penerbit. Hal yang menakjubkan, saat beliau medapat order dari Riau untuk bikin buku pintar bagi 500 murid SDIT Al-Hikmah. Harga 1 buku Rp.50.000,- mendapatkan untung 3 jt.
Kelima, menulis membawa pahala, termasuk amal jariyah yang bersifat terus menerus. Tulisan termasuk amal baik. Jika ada orang yang membaca buku berbuat baik, lalu ia menyampaikan pada orang lain maka akan mendapatkan pahala berlipat terus menerus.
Berkaitan dengan menerbitkan buku, setidaknya menurut Bapak Dail menyatakan bahwa setidaknya ada tiga alasan, kita harus menerbitkan buku. Pertama, buku adalah mahkota bagi penulisnya. Ini berarti seperti seorang penulis sejajar dengan para raja dan ilmuwan, punya karya buku. Kedua, melalui buku nama kita akan abadi. Meski kita sudah tiada, namu semua ide dan gagasan yang kita tulis menjadi sebuah karya buku, akan tetap ada. Jika karya kita di baca oleh seluruh dunia, maka kita terkenang keseluruh dunia. Ketiga, dengan buku akan mendapatkan tambahan rejeki, baik ditempuh dengan cara mengedit buku orang lain maupun semakin pawai dalam mengolah kosa kata.
Inilah sekilas tentang resume dalam kegiatan belajar dengan tema "Motivasi Menulis dan Menerbitkan Buku." Untuk bisa meraih impian jadi penulis dan bisa bermanfaat bagi manusia, termasuk menjadi bagian dari "pelaku sejarah" dalam peradaban. Saatnya menulis dan menjadikan semua pemikiran yang tertulis menjadi sebuah buku. Semoga bermanfaat.