Jangan berhenti menulis agar bisa menjadi bagian dari peradaban. Tinggalkan jejak yang mulia dengan murah meriah di dunia dengan menulis. (Yulius Roma Patandean, S.Pd).
Buku adalah teman yang baik. Saat kita merasa senang atau sedih, kita bisa berkomikasi bersama buku. Kita bisa menambah wawasan dengan buku. Dalam sebuah pepatah, "Buku adalah jendela dunia."
Hal yang istimewa, buku itu kita yang menulis. Kita berkarya dengan memberi pengetahuan pada khalayak umum, termasuk bagian investasi "tabungan" masa depan. Jika kita sudah tiada, pemikiran dan pengalaman kita bisa memberi manfaat bagi orang lain. Melihat pesan bapak Yulius dalam menutup kegiatan belajar menulis buku, termasuk dorongan semangat (motivasi) untuk menulis, dalam kondisi waktu dan tempat. Sehingga mampu meninggalkan jejak dengan menulis dalam peradaban.
Trik atau langkah untuk menyusun buku secara sistematis, seperti tema KBMN PGRI Gelombang 30 ke-14 malam ini, tanggal 15 November 2023, agar mampu menjadikan buku seperti "melahap sajian yang membangkitkan selera," kita bisa belajar bersama bapak Yulius Roma Patandean, S.Pd. Beliau termasuk seorang guru PNS dan aktif menulis rancangan buku Solo maupun jenis Antologi. Sekitar 20 buku yang pernah beliau hasilkan sebagai karya tulisnya. Sebagai moderator dalam belajar menulis buku, kegiatan belajar menulis ini ditemani Ibu Lely Suryani, S.Pd.,SD.
Menurut bapak Yulius, menyusun buku bisa secara sistematis melalui pengalamannya. Bahkan saat beliau menjelaskan dalam materi cara menyusun buku sistematis, sesuai cerita pengalamannya ketika menulis buku. Secara sadar atau tidak, setiap orang termasuk calon penulis. Kenapa? Karena setiap hari semuanya selalu posting lewat sosial media. Seperti melalui grup WA, FB, Twitter, IG dan yang lainnya. Seluruh tulisan di media itu merupakan sebuah ide yang bisa di poles jadi karya yang bermanfaat. Alhasil, jadi naskah buku.
Setiap pengalaman bisa jadi naskah buku. Termasuk setiap tulisan dalam sosial media tersebut dikembangkan jadi buah karya tulis. Bahkan menjadi sebuah rancangan pada buku solo. Jika mengalami kesulitan untuk bikin buku solo, resep menyusun buku secara sistematis bisa memulai dengan menulis buku secara antologi.
Berbagai langkah yang bisa kita lakukan, agar mudah menyusun buku yaitu:
1. semua naskah yang ada kita kumpulkan, lalu memberi judul dan sub judulnya. Hal ini dilakukan agar bisa mengembangkan tulisannya.
2. Jika naskahnya sudah ada, baru satu atau dua paragraf tiba-tiba idenya habis, yang perlu kita lakukan adalah menyederhanakan kalimatnya. Saatnya menghindarkan semua kalimat yang bersifat majemuk atau kompleks. Penting, mengubah kalimat dengan kalimat yang sederhana.
3. Mengembangkan ide atau melakukan elaborsi dengan contoh para penulis. Hal ini bisa ditempuh dengan jaringan penulis ternama, seperti ikut jaringan yang bersal dari bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd.
4. Jika naskah tersusun, langkah selanjutnya adalah adanya pengeditan. Lalu melengkapi tulisan tersebut dengan draf buku seperti adanya daftar isi, halaman, indeks buku, daftar pustaka dan perlengkapan draf buku yang lain.
5. Pilih format buku penulisan dengan jenis fasilitas dalam komputer. Bisa dengan format buku dalam aplikasi atau shofwer. Lebih praktis, fasilitas yang sederhana sesuai "resep sistematis" menurut bapak Yulius, bisa menggunakan MS Word untuk menyusun naskah yang sistematis.
Demikian sekilas resume dalam kegiatan belajar menulis, dalam tema: "Langkah Menyusun Buku secara Sistematis." Hal menarik dan bisa termotivasi untuk menghasilkan karya tulis buku. Semoga bermanfaat.