Menulis cerita fiksi itu sangat terhibur. Selain itu, gaya bahasa dalam menulis cerita fiksi termasuk bagian dari sebuah karya sastra. Gilbert K. Chestertun berkata: "Sastra adalah sebuah kemewahan. Fiksi adalah sebuah kebutuhan. Fiksi terlihat butuh karena boleh jadi melalui karya cerita fiksi, bisa menjadi bahan evaluasi, pendidikan, terapi jiwa atau yang kita sebut sebagai unsur pskologi. Hal ini bisa berfungsi seperti motivasi untuk menata arah jalan hidup kini hingga masa depan. Bahkan menjadi hiburan.
Dalam seni karya tulis, seseorang yang sering menulis dan menyampaikan suatu fakta, berita dan pendapat disebut sebagai jurnalis. Karakter jurnalisme, biasanya selalu menjadikan para pembacanya sebagai saksi sejarah. Sementara karya fiksi, akan memberi kesempatan bagi pihak pembaca, agar dapat menghidupkannya. Kata "menghidupkan" dalam cerita bermaksud untuk mengembangkan kepribadian yang sehat. Hal ini seperti para penulis novel yang memberi sebuah inspirasi, terdorong untuk mengikuti jejaknya.
Cara praktis belajar menulis cerita fiksi, kita bisa ikut kegiatan menulis cerita fiksi. Dalam pertemuan ke-10 malam ini, tanggal 6 November 2023 Gelombang 30, kita langsung belajar menulis cerita fiksi bersama Bapak Sudomo, S.Pt. Beliau adalah Duta Teknologi Kemendikbufristek Provinsi NTB 2023. Selain itu, beliau termasuk seorang pemateri yang hebat dalam karya tulis sastra. Yang menarik, beliau juga mendorong agar kita bisa saling berlomba. Hal ini, beliau sering juara 1 dalam lomba blog PGRI tingkat Nasional, dan juara lomba literasi di NTB. Agar mudah dalam belajar menulis cerita fiksi, kegitan belajar ini dipandu bersama Bapak Ahmad Sholeh, S.Pd.,Gr.
Memang, pentingnya kita belajar menulis cerita fiksi tak lepas dengan motivasi. Penting ini terlihat pada pertanyaan dan perintah saat narasumber memulai dalam kegiatan belajar.
Apa yang memotivasi bapak/ibu untuk belajar menulis cerita fiksi? Kalimat pertanyaan ini, berkaitan dengan niat untuk belajar menulis fiksi. Lalu, Ceritakan pengalaman untuk menulis cerita fiksi. Inilah suatu perintah dan ajakan dalam langkah menulis cerita fiksi. Menulis sebuah pengalaman yang mengesankan, kegiatan yang dialami merupakan ide menulis cerita yang ringan, tidak sulit. Peristiwa ini bisa diolah secara fiksi.
Bagaimana tips yang mudah untuk menulis cerita fiksi? Tips pertama yang perlu dilakukan adalah hendaknya punya "persepsi" untuk menulis cerita fiksi.
Syarat yang perlu dimiliki saat menulis cerita fiksi, bapak Sudomo menjelaskan 6 perkara, yaitu:
1. Komitmen dan niat yang kuat, hal ini untuk menyelesaikan menulis cerita
2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset
3. Banyak baca cerita fiksi karya orang lain
4. Mempelajari KBBI dan PUEBI
5. Memahami dasar-dasar dalam menulis cerita fiksi
6 Siap menjaga konsistensi menulis cerita fiksi
Inilah sebuah "syarat" yang harus dimiliki dan dipenuhi agar kita bisa menulis cerita yang menarik. Berkaitan dalam dasa-dasar menulis cerita fiksi, satu diantaranya yaitu mengenal unsur yang bisa membangun cerita. Unsur untuk membanghn cerita ini, meliputi tema, premis, latar/setting, penokohan, alur/plot dan sudut pandang.
Premis merupakan ringkasan cerita fiksi dalam satu kalimat yang terdiri karakter, tujuan tokoh, rintangan atau halangan dan resolusi. Hal ini, seperti premis novel Harry Potter. Tertulis premis, "Seorang penyihir muda yang berusaha membebaskan dunia dari kegelapan dengan melawan penyihir jahat."
Satu kalimat dalam premis, berarti penulis mampu menggambarkan satu cerita yang utuh secara menyeluruh, akan disampaikan. Sehingga, satu kalimat itu kita bisa tahu tokoh yaitu penyihir muda. Tujuan tokoh akan membebaskan dunia. Tantangan adalah penyihir jahat. Dan resolusi adalah terlihat adanya rasa aman dari penyihir jahat.
Dalam bahasa penulisan cerita, tujuan tokoh berarti sebuah kondisi ideal yang di inginkan oleh tokoh utama dengan perjuangan. Adapun berkaitan mengenai resolusi, bermaksud sebagai upaya penyelesaian masalah yang dilakukan tokoh untuk mencapai tujuan.
Untuk strategi yang bisa dilakukan dalam menulis cerita fiksi, bapak Sudomo memberikan resep, yaitu:
1. Niat menulis dan sikap komitmen
2. Banyak baca cerita fiksi karya orang lain
3. Menentukan ide dan tema cerita fiksi
4. Membuat kerangka atau outline
5. Mulai menulis
6. Melakukan swa sunting
Menjaga konsistensi dalam menulis cerita, dari awal hingga akhir dengan mengingat niat dan komitmen untuk menyelesaikan menulis. Penulis bisa mengembangkan karakter-karakter cerita melalui adegan dan dialog. Jika saat menulis tiba-tiba terhenti, cara mengatasinya yaitu ingat pula tentang niat. Tidak percaya diri untuk menulis, hendaknya harus dihilangkan. Apabila ada orang yang mengkritik tulisan pada kita, solusinya kita selalu tertanam, bahwa bahan tulisannya kita itu bagus. Sebenarnya tulisan yang buruk adalah tulisan yang belum selesai. Semangat berkarya, semoga bermanfaat.