Skip to main content

Mengatasi Writer's Block

Saat berkarya dalam menulis, terkadang lancar dan terkadang berhenti, ibarat jalan ditempat. Hal ini, rasa bingung "ingin menulis apa?" atau "Nggak ada ide lagi yang akan saya tulis." Kondisi ini sering disebut "Writer's Block." Ini termasuk virus bagi "penulis." Bagaimana sih cara mengatasi writer's block? Jawabannya ada pada malam ini.


Kegiatan belajar menulis malam ini, tanggal 27 Oktober 2023 bersama Mbak Ditta Widya Utami. Beliau mahir (ahli) dalam karya tulis. Karyanya banyak. Agar kegiatan belajar berjalan, dipandu sama bunda Lely Suryani. Alhasil, kegiatan belajar menulis ini berlangsung dengsn baik.

Writer's Block (WB) pertama kali dikenalkan oleh Edmun Bergrler dari Amerika Serikat. Dalam wikipedia, WB termasuk sebuah keadaan saat menulis kehilangan kemampuan, tidak ada ide lagi yang akan ditulis. Ini akan menimpa setiap penulis, baik pemula maupun yang sudah profesional. 

Bagaimana cara mengatasinya? Menurut Mbak Ditta, perlu mengenali penyebab WB untuk mengatasinya. Penting untuk mengenali diri sendiri. Secara umum, WB disebabkan karena:
1. Mencoba topik/tema baru. Hal ini seperti saat menulis jurnal, tiba-tiba diminta untuk menulis novel.
2. Stres atau lelah secara fisik/mental. Artinya ada kegiatan yang padat, tekanan pekerjaan, dan yang lainnya. Seperti ucapan: "lagi sibuk, nggak ada waktu lagi." Ada kata kunci yang bagus untuk mengatasi timbulnya WB. Menurut Mbak Ditta, solusiny adalah "menyempatkan waktu bukan menyisakan waktu untuk menulis."

3. Terlalu Perfeksionis. Secara umum kita ingin terbaik. Jika tulisan sudah bagus, baru dibagikan. Sikap demikian, perlu disampingkan. Terpenting, "pasti" yang kita sampaikan itu benar. Jika ada yang salah? Wajar, secara fitrah pasti ada yang salah. Sebenarnya tulisan yang baik itu adalah yang sudah selesai. Terus berkarya.

Sikap yang perlu kita lakukan adalah konsisten. Selalu berlatih setiap hari untuk menulis. Hal utama saat tertimpa WB, mencoba menulis dengan teknik free writing (menulis bebas). Model ini berarti teknik menulis apa saja, tanpa melihat kesalahan dalam ejaan, salah ketik atau yang lainnya. Tulis saja setiap hari.

Menjawab salah satu kasus yang kena WB, Mbak Ditta menyatakan jika terasa stres, bisa dengan membaca buku yang ringan. Seperti buku tentang kuliner. Atau, curhat dalam menulis. Inilah cara untuk menuamgkan semua emosi dalam tulisan. Dalam ilmu pskologi, kegiatan sering menyebut melalui tulisan untuk membantu memulihkan kesehatan mental.

Jika kegiatan terasa sibuk, untuk memgatasinya WB bisa dengan membuat skala prioritas. Hal ini melihat kegiatan yang penting dan mendesak, penting tidak mendesak, mendesak tapi tidak penting, dan tidak mendesak juga tidak penting. Ini tinggal pilih saja, untuk mengatur waktu.

Ingin berhenti menulis karena nggak ada ide perlu lihat kerangka tulisannya. Minimal mulai dari judul dan subjudulnya. Lalu, kembangkan kerangka tulisannya tersebut. Jika ada ide baru, segera tulis saja. Jangan diedit dulu, perlu adanya deadline tulisan, agar bisa menghentikan WB.

Memang, jika WB sering hadir pasti akan menghilangkan rasa percaya diri untuk menulis. Untuk memulihkan, kita ingat pesan dari para guru kepenulisan. "Yakinlah bahwa setiap penulis akan bertemu pembaca." Semangat berkarya. Siap untuk memulai. Sebagaimana Mark Twain berkata: "rahasia untuk maju adalah memulai. Rahasia untuk memulai yaitu memecah tugas-tugas yang rumit, menjadi tugas yang lebih kecil dan mudah dikelola."

Kalimat terakhir yang Mbak Ditta sampaikan termasuk sebuah motivasi. Ya, motivasi agar kita bisa melahirkan banyak karya. "Terus berkarya sampai semua orang bilang stop." Artinya selalu semangat untuk menjadi arti pada orang yang kita temui. Terimakasih ilmu yang Mbak Ditta berikan pada kami. 

Popular posts from this blog

Menulis Buku Mayor dan Strategi Pemasaran Buku

Ingin jadi penulis produktif dan bisa bermanfaat bagi manusia, merupakan sebuah impian. Inilah harapan kita, bisa menghasilkan karya tulis yang langsung diterbitkan oleh suatu penerbit mayor. Secara umum, jenis penerbit mayor bersifat nasional yang mendistribusikan buku dalam jumlah besar.  Bagaimana kita bisa menulis buku profesional, lalu dipublikasikan penerbit mayor? Ada cara dan trik yang bisa kita lakukan untuk meraih impian "melejitkan buku melalui penerbit mayor" kita bisa mengikuti kegiatan belajar di KBMN pada pertemuan ke-21, gelombang 30 pada tanggal 1 Desember 2023.  Kini, saatnya kita belajar langsung bersama Bapak Agus Subardana, selaku narasumber pelatihan penulisan buku dan memasarkan buku lewat penerbit mayor. Beliau sebagai Direktur Penerbit Andi Yogyakarta. Untuk kegiatan belajar secara praktis ini, dipandu langsung bersama Ibu Widya Arema. Terlebih dahulu sebelum kita menawarkan karya tulis atau naskah ke penerbit mayor, kita perlu mengikuti r...

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis

Jangan berhenti menulis agar bisa menjadi bagian dari peradaban. Tinggalkan jejak yang mulia dengan murah meriah di dunia dengan menulis. (Yulius Roma Patandean, S.Pd). Buku adalah teman yang baik. Saat kita merasa senang atau sedih, kita bisa berkomikasi bersama buku. Kita bisa menambah wawasan dengan buku. Dalam sebuah pepatah, "Buku adalah jendela dunia."  Hal yang istimewa, buku itu kita yang menulis. Kita berkarya dengan memberi pengetahuan pada khalayak umum, termasuk bagian investasi "tabungan" masa depan. Jika kita sudah tiada, pemikiran dan pengalaman kita bisa memberi manfaat bagi orang lain. Melihat pesan bapak Yulius dalam menutup kegiatan belajar menulis buku, termasuk dorongan semangat (motivasi) untuk menulis, dalam kondisi waktu dan tempat. Sehingga mampu meninggalkan jejak dengan menulis dalam peradaban. Trik atau langkah untuk menyusun buku secara sistematis, seperti tema KBMN PGRI Gelombang 30 ke-14 malam ini, tanggal 15 November 2023,...

Menulis Buku Cerita Digital

Malam ini, termasuk pertemuan yang "spesial." Kenapa bisa disebut spesial? Karena kegiatan belajar menulis buku dalam program KBMN 30, pertemuan ke-16 hari ini ternyata kegiatan untuk berkarya sesuai pada perkembangan sains dan teknologi. Sebagaimana adanya globalisasi, tertuntut bagi kita untuk mampu berkomunikasi secara digital. Termasuk dalam dunia sosial maupun pendidikan. Secara khas, komunikasi dalam sosial dan pendidikan, sering dilakukan melalui tersebarnya majalah atau buku bersifat digital. Hal "spesial" buat kita, jika kita mampu yang mengelola, bahkan kita yang berkarya atau yang menyusun majalah dan buku secara digital. "Menulis Buku Cerita Digital," adalah tema pertemuan malam ini untuk belajar cara menulis buku cerita secara digital. Kegiatan belajar menulis buku digital, secara online bersama Ibu Dwi Nur Yanti (NDY), M.Pd. Adapun yang memandu dalam kegiatan ini bersama Ibu Raliyanti. Buku secara digital merupakan bacaan yang hadir dalam ben...